Selasa, 28 April 2015

BackUp & Recovery Database

1) Sebutkan jenis kerusakan dan jenis media penyimpanan data.
Beberapa jenis kerusakan yang dapat terjadi diantaranya adalah:
  1. Kegagalan transaksi (transaksi failure)
Ada beberapa jenis kesalahan yang dapat menyebabkan sebuah transaksi menjadi gagal:
·         Kesalahan logika (logical error), dimana program tidak dapat melanjutkan eksekusi normalnya karena adanya kondisi internal tertentu seperti masukan yang salah/rusak, data yang tidak tersedia, nilai data di luar batas domain yang diperbolehkan (overflow), logika program yang tidak tepat.
·         Kesalahan sistem (system error), dimana program/ sistem telah memasuki kondisi yang tidak diharapkan (seperti deadlock), sebagai hasil dari tidak tereksekusinya program/sistem secara normal.
  1. Kerusakan sistem (system crash)
hardware macet (hang), menyebabkan isi media penyimpanan sementara hilang.
  1. Kegagalan/ kerusakan disk (disk failure)
adanya/ terjadinya bad sector atau disk macet pada saat berlangsungnya operasi I/O ke disk.
Beberapa Jenis Media peyimpanan data, yaitu :
1.       Media Penyimpanan Data Magnetik
Media penyimpanan data magnetik mempunyai lapisan magnet untuk menuliskan data dalam bentuk guratan-guratan magnetik. Contoh media penyimpanan jenis ini adalah disket dan harddisk.              
                  -Disket
Disket merupakan salah satu media penyimpan data magnetis. Disket dengan ukuran 3,5 inch mempunyai kapasitas 1,44 Megabyte. Disket sebaik nya di hindarkan dari panas, medan magnet, dan tekukan karena dapat menyebabkan kerusakan. Media penyimpanan ini mempunyai prinsip permanfaatan medan magnet yang terdapat pada lapisan permukaan plastik berbentuk bundar sebagai media penyimpanan data disket masih beresiko untuk terjangkit virus komputer. Alat untuk membaca dan menulis di sebut Floppy disk drive.
         -Harddisk
Harddisk merupakan media utama penyimpan berbagai data dan program komputer. Harddisk mampu menampung data dalam jumlah yang sangat besar dengan kecepatan akses yang tinggi. Di dalam harddisk terdapat lempengan-lempengan logam bundar yang di susun berlapis-lapis serta terdapat motor penggerak lempeng logam. Hingga kini harddisk menyimpan data hingga puluhan gigabyte bahkan cenderung bertambah besar.


2.      Media Penyimpan Data Optik
Media penyimpan data optik cirinya menggunakan sinar laser untuk membaca data sehingga akses nya lebih cepat dan dapat di gunakan untuk menyimpan data dalam volume lebih besar. Contoh media penyimpanan data optik adalah Compact Disk atau CD. Keping CD atau yang sering di sebut dengan piringan data adalah salah satu media penyimpan data yang bersifat optik. Biasanya CD mempunyai kapasitas penyimpanan 700-800 Megabyte. Keping CD ada 2 yaitu keping CD yang berdiameter lebar dan keping CD yang berdiameter kecil.
Kepingan CD ada bermacam jenis nya yaitu :
        a) Compact Disk Read Only Memory atau CD-ROM berfungsi hanya untuk menyediakan informasi data saja.     
        b) Compact Disk Recordable atau CD-R berfungsi untuk merekam data sekali, selanjut nya hanya dapat di baca saja.
        c) Compact Disk Rewriteable atau CD-RW berfungsi untuk merekam dan menulis ulang data yang telah di simpan.   
        d) Digital Versatile Disk atau DVD berfungsi untuk menyimpan data dalam kapasitas besar dan cocok untuk penyimpanan audio visual seperti sinema.

3.      Media Penyimpan Data Elektronik
Ciri media penyimpan data jenis ini antara lain adalah sebagai berikut ini.
a)      Di dalam nya terdapat komponen elektronik.
b)      Kapasitas penyimpanan dapat lebih besar dari media magnetis.
c)      Harga relatif mahal karena seluruh operasi bersifat elektronik sehingga operasinya cepat.
d)      Kecepatan akses pemrosesan data sangat tinggi.
Contoh media penyimpan data elektronik adalah Flashdisk. Dewasa ini telah banyak beredar USB port yang berfungsi sebagai media penyimpan eksternal dalam kapasitas yang besar. Secara fisik bentuk alat ini cukup simpel hanya seukuran ibu jari namun memiliki kapasitas yang bervariasi mulai dari 128 MB, 256 MB hingga 1 GB.


2) Bagaiaman skema mekanisme recovery data.
Skema Mekanisme Recovery
> Recovery berbasis File Log : File log berfungsi untuk merekam terjadinya perubahan dalam basis data. Isi filelog berupa record-record log. Field record file log terdiri :
  - Transaction identifier
  - Data item identifier
  - Old Value
  - New Value
> File Log dengan penundaan pengubahan
Semua transaksi perubahan basis data    terekam, tetapi operasi penulisan ditunda sampai transaksi telah selesai dieksekusi  ( ter-commit  secara parsial ).
> File Log dengan pengubahan langsung
Semua transaksi perubahan basis data    terekam secara real time, meskipun transaksi masih berjalan.  ( uncommitted modifications )
> Check Point : yaitu konsep pengurangan beban kerja dalam mencari kegagalan transaksi yang terekam didalam log file.  Aksi yang dilakukan checkpoint :
  - merekam kedalam file log
  - menyalin record file log dari memori  utama ke media penyimpan yang stabil
  - menulis semua perubahan blok buffer ke disk
> Page Bayangan
   Kelebihan : akses ke disk menjadi lebih sedikit
   Kekurangan : Bila transaksi banyak, kesulitan untuk menambah ukuran shodow paging
   Pendekatan page-bayangan untuk melakukan proses recovery. Menyimpan tabel page bayangan kedalam media penyimpan permanen, sehingga keadaan basis data sebelum eksekusi transaksi bisa  dikembalikan, jika terjadi kegagalan.
>> Kelemahan page bayangan
     Commit Overhead
     Data fragmentasi
     Garbage collection

3) Apa yang anda ketahui:
a. Backup Statis, di mana backup dilakukan dengan lebih dulu menonaktifkan basis data secara keseluruhan.
b.      Backup Dinamis, di mana backup dilakukan tanpa penonaktifan basis data (sehingga user tetap bisa bekerja).
c.       Backup jarak jauh.
Sebuah alternative lain di samping penerapan basis data terdistribusi di atas adalah dengan menjalankan pengolahan transaksi pada sebuah situs yang disebut sebagai situs utama/primer, tetapi dengan memiliki sebuah situs untuk backup jarak jauh (remote backup), di mana semua data dari situs utama direplikasi. Situs remote backup kadang-kadang disebut juga sebagai situs sekunder. Situs remote backup tersebut harus terus di-sinkronisasi dengan situs primer, begitu terjadi perubahan pada situs primer. Situs remote backup secaqra fisik harus terpisah dari situs primer.
Beberapa isu yang perlu kita perhatikan pada saat merancang sebuah sistem dengan remote backup adalah:
·         Pendeteksian Kerusakan
·         Pemindahan Kontrol
·         Waktu untuk Pemulihan
·         Waktu untuk Commit
4) Apa yang anda ketahui tentang:
a. Rollback Transaksi,
 Rollback digunakan untuk membatalkan perubahan yang dibuat oleh perintah apapun tetapi hanya sebelum komit dilakukan. Kita tidak bisa Data Rollback yang telah dilakukan dalam database dengan bantuan kata kunci komit.
b. Restart Recovery :
            Pada saat sistem melakukan pemulihan data, ia membentuk dua buah daftar. Yang pertama adalah daftar undo (undo-list) yang terdiri atas transaksi-transaksi yang harus dikenai operasi undo dan daftar redo (redo-list) yang berisi transaksi-transaksi yang harus dikenai operasi redo. Kedua daftar ini dibentuk untuk proses recovery sebagai berikut. Mula-mula kedua daftar tersebut kosong. Kita melakukan penelusuran mundur terhadap file log, memeriksa record hingga ditemukannya <checkpoint>:
·         Untuk setiap record yang ditemukan dalam bentuk <Ti commit>, kita tambahkan Ti dalam redo-list.
·         Untuk setiap record yang ditemukan dalam bentuk <Ti start>, jika Ti tidak ada dalam redo-list, kita tambahkan Ti dalam undo-list.
Pada saat semua record dimaksud dalam file log telah diperiksa, kita periksa isi list L dalam record checkpoint. Untuk setiap transaksi Ti dalam L, jika Ti tidak ada dalam redo-list maka kita tambahkan Ti  dalam undo-list. Begitu kedua daftar tersebut telah terbentuk, maka proses recovery akan dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini:
  1. Ulangi penelusuran mundur file log dari record terakhir, dan jalankan operasi undo untuk setiap record dalam file logyang memiliki transaksi Ti pada undo-list. Record-record transaksi dalam redo-list diabaikan dalam fase ini. Penelusuran dihentikan ketika record <Ti start> ditemukan untuk setiap transaksi Ti dalam undo-list.
  2. Carilah record <checkpoint L> terakhir dalam file log. Perhatikan bahwa langkah ini dapat melibatkan penelusuran maju, jika record checkpoint telah dilewati dalam langkah 1.
  3. Lakukan penelusuran maju pada file log dari record <checkpoint L> terakhir dan jalankan operasi redo untuk setiap record dalam file log yang dimiliki transaksi Ti yang da di dalam redo-list. Pada fase ini, abaikan semua record dari transaksi yang ada dalam undo-list.Setelah semua transaksi dalam undo-list telah dikenai operasi undo, selanjutnya transaksi-transaksi dalam redo-list juga dikenai denagn operasi redo.

 ~~> ini tugas kuliah saya, :) semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar